Beberapa kata ingin aku tulis di baris yang bersusun bercahaya ini, dalam setiap metafora jiwa yang bersenandung cinta, dengan nada minor ataupun mayor memetik irama dawai hati. Mungkin tak begitu seindah senja jingga, tak juga semegah atap 7 langit membiru. Namun tak pusing aku pikir apakah sajakku ini indah atau megah, karena engkau adalah terindah dan termegah untukku!

Blogger news

Blogroll

perbanyak manfa'at - - - minimalisir konflik

Rabu, 01 Juni 2011

Indahnya Tadarus


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).
Thanks for reading: Indahnya Tadarus

Artikel Terkait…



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.

Indahnya Tadarus

Indahnya Tadarus


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.

Indahnya Tadarus

Indahnya Tadarus


Setiap kali sehabis sholat maghrib, bertadarus merupakan kegiatan yang membawa keteduhan hati. Bersama-sama anak-anak Amalia melantunkan ayat suci, saya suka menyimaknya. Jika saya yang membaca al-quran, anak-anak Amalia ganti yang menyimaknya. Hana juga mengikutinya sekalipun yang dibaca hanya Iqra.'

Bila malam saya sedang keluar melintasi masjid, jarang sekali menjumpai orang-orang bertadarus. Jika ada yang bertadarus hanyalah orang tua. Anak-anak muda agak sulit saya jumpai bertadarus. Mungkin kondisi sekarang memang sedikit berbeda. Zaman telah berubah. Terkadang membuat hati menjadi miris. Bila membaca al-quran sudah tidak lagi diminati oleh anak-anak muda.

Tadarus diwaktu saya masih sekolah Tsanawiyah suka sekali mengaji dimasjid bersama teman-teman. Kami berkelompok sampai 15 anak membaca al-quran, terkadang sampai malam tertidur, sehabis sholat subuhpun kami melanjutkannya dengan berdiskusi menelaah setiap ayat yang kami baca. Kebiasan untuk bertadarus menjadikan keindahan tersendiri.

Kami juga membiasakan anak-anak Amalia agar menghapal Juz Amma' surat-surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Membiasakan anak-anak membaca al-quran sebagai upaya agar sedini mungkin anak-anak mencintai al-quran, membaca ayat-ayat suci sekaligus menggali maknanya. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap al-quran tidak bisa sendirian, haruslah terbangun kondisi yang dilakukan secara terus menerus agar terbentuk pembiasaan yang menyenangkan. Sebab tadarus selain dimaknai dengan membaca al-quran namun juga mengkaji dan menelaah.

Maka alangkah indahnya bila semangat tadarus adalah semangat menjadikan al-quran sebagai bacaan kita setiap muslim melalui gerak hati dengan nafasnya dalam setiap langkah kegiatan kita dalam kehidupan sehari-hari untuk senantiasa menyebarkan cinta dan kasih sayang bagi sesama.

---
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjukkkan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuk mereka ke jalan yang lurus." (Q.S. Al-Maidah, 515-16).

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.