Beberapa kata ingin aku tulis di baris yang bersusun bercahaya ini, dalam setiap metafora jiwa yang bersenandung cinta, dengan nada minor ataupun mayor memetik irama dawai hati. Mungkin tak begitu seindah senja jingga, tak juga semegah atap 7 langit membiru. Namun tak pusing aku pikir apakah sajakku ini indah atau megah, karena engkau adalah terindah dan termegah untukku!

Blogger news

Blogroll

perbanyak manfa'at - - - minimalisir konflik

Selasa, 24 Juli 2012

Ku Tunggu Ta’aruf Mu


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 
Thanks for reading: Ku Tunggu Ta’aruf Mu

Artikel Terkait…



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.

Ku Tunggu Ta’aruf Mu

Ku Tunggu Ta’aruf Mu


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.

Ku Tunggu Ta’aruf Mu

Ku Tunggu Ta’aruf Mu


Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir 1/4 abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apa tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa, melukis helai rambut yang mulai berubah warna....

Terima kasih atas do'amu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan 1/2 dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.

Aamiin ya rabbal aalamiin.

By. My Diary 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Berkomentar, Namun Tetap Jaga Kesopanan dengan Tidak Melakukan Komentar Spam... My Diary Sangat Menyanjung Persahabatan dan Cinta.... Salam Untuk Semua Sahabat My Diary.